Anak
Mama yang Manja
Semua
berjalan seperti biasa, mentari yang
mulai menari diantara pepohonan berduri. Memanggil burung-burung datang dan
bernyanyi seakan dunia ini menjadi
panggungnya untuk berpesta. Satu demi
satu dari mereka menunjukkan suara merdunya, membuat telinga ternganga.
Jendelapun
mulai terbuka, terbuka oleh tangan lembut nan penuh kasih. Dibuka pelan hingga
tak terdengar suara menderit dari jendela. Satu jendela terbuka sudah, sinar
hangat mulai terasa dimuka, jendela berikutnya dibuka dan panas mulai terasa
menerpa wajahku. Yang semula hangat kini jadi menyengat.
Tangan
halus yang tadi membuka jendela kini berpindah kepipiku sedikit mencubit pipiku
lalu mendekatkan mulutnya ditelingaku.
“
Bangun Devia, sudah pagi ”. Bisikan lembut ibu ditelinga kananku. Bisikan
lembut yang membuat seluruh tubuhku bergetar dan merinding. Dan aku pun
terpaksa membuka mata dan meninggalkan mimpi indahku.
“
Ah ibu, ini kan masih pagi kenapa sudah bangunkan aku?” Kataku sambil mengusap
mukaku.
“
Enak saja, ini sudah jam setengah tujuh kok pagi”. Jawab ibu sedikit gemas.
“
Tapi kan ini hari minggu bu, bolehlah sekali – kali devia bangun siang?”
Jawabku sedikit merayu.
“
Dasar anak manja. Sudah sana cepat bangun, mandi, habis itu tata kamar kamu
biar enggak seperti kapal pecah”. Kata ibu sambil beranjak dari tempat tidur.
“
Terus sarapannya kapan bu?” Jawabku sedikit memelas.
“
Dibereskan dulu kamarnya nanti baru sarapan. Sudah sana mandi”. Jawab ibu
keluar dari kamar.
Aku
pun bangun dari kasur dengan terpaksa, kaki ini terasa berat melangkah dari
kasur empukku. Wajarlah ini kan hari minggu aku masih ingin menikmati empuknya
kasurku. Toh ibu juga tidak marah padaku, bagaimana mau marah aku kan anak mama
yang manjanya kelewatan. Ibu juga sayang banget sama aku. Sehari hari ibu juga
kita cuma berdua dirumah, jadilah aku anak mama yang manja.
Kata
ayahku aku anak yang bawel, cerewet tetapi menggemaskan, karena sangat
menggemaskan ayah sering mecubit pipiku padahal aku sudah kelas 3 SMP. Sudah
bukan anak kecil lagi aku sering protes ketika ayah mencubit pipiku tapi kata
ayah yang besar itu cuma umur sama pipiku, sedangkan sikapku masih seperti anak
– anak. Tetapi aku sangat jarang bertemu ayah karena ayah bekerja diluar rumah,
eh diluar kota maksudku. Kadang malah sampai luar pulau. Biasanya aku harus
menunggu beberapa bulan untuk bercanda dengan ayah lagi. Sedih sih, tapi masih
ada ibu kok yang sangat sayang padaku.
“
Devia, ayo cepat mandi.” Teriak ibuku dari dapur.
Aku
segera mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. Walaupun ibu sabar tapi
aku takut kalau dia marah padaku hehehe.
Usai
mandi aku merapikan tempat tidur dan kamarku yang acak acakan tidak karuan.
Buku buku pelajaran yang berserakan di meja belajar. Bungkus permen dan makanan
ringan di atas meja, dnan pkoknya acak-acakanlah . Saat sedang sibuk
membereskan buku tiba-tiba hpku berbunyi. Ternyata ada sms masuk. Sms dari
temanku, namanya tria. “ Selamat pagi katanya lewat sms mendapat ucapan selamat
pagi darinya membuat hatiku deg-degan . Senang senyum-senyum sendiri dan
bingung balas apa. Akhirnya kubalas
selamat pagi juga, beberapa detik kemudian hpku berbunyi lagi. “ udah mandi apa
belom?”. Sms darinya dengan tulisan alay ala remaja.
“udah
kok” balasku.
“
Devia, sarapannya sudah jadi, ayo sarapan”. Tiba-tiba teriak ibu membuatku
kaget karena asyik smsn.
“iya
bu, devia kemeja makan sekarang”. Jawabku sambil meletakkan hp.
Aku
langsung duduk, dan di meja makan sudah siap menu sarapannku pagi ini . Memang
ibuku pintar kalau urusan masak memsak. Masakan ibu sangat lezat, oleh karena
itu akan jarang jajan makan diluar.
Aku
dan ibu makan berdua saja karena sudah seminggu ayah berangkat kerja keluar
pulau jawa. Biasanya , hari minggu kami selalu sarapan bertiga. Tapi iya
sudahlah ayah bekerja juga untuk aku kok. Tapi aku tetp bahagia hari ini karena
dapat ucapan selamat pagi dari Tria. Kemarin-kemarin dia juga mengucapkan
selamat pagi. Rasanya itu membuat hari-hariku jadi berwarna. Mungkin ayahnya
punya toko bangunan, ah bukan bapaknya kan seorang petaniyang sukses. Tria
memang anak petani tapi kulitnya putih
bersih terawat, lebih terawatt dari kulitku mlah. Aku mengenalnya sejak SD,
sejak SD dia memang paling tampan dikelas, tapi mukanya imut. Lucu juga sih,
kalau deket
pengen deh mencubit pipinya.
Udah
mulai kelas dua SMP dia mulai SMS dan mendekatiku. Sering mengirim SMS yang
isinya puisi dan kata-kata cinta yang
romantis. Ahh dia membuatku merasa spesial.
“Lho,
ayah kok sudah pulang” tiba-tiba ibu berkata seperti itu.
“Mana
Ayh bu?” Sahutku kaget .
“Ayahmu belum pulang , masih di Sumatera.” Jawab
ibuku santai.
“Ah ibu, membuatku kaget.”, jawabku kecewa.
“Hehe, habisnya kamu diajak sarapan malah diam,
senyum-senyum sendiri,iya ibu kagetin aja.” Kata ibuku sedikit menggodaku. Aku cuma
tersenyum malu dan merah mukaku.?
“Hayo, anak mama yang manja lagi jatuh cinta,iya? Kok
senyum-senyum sendiri terus, hayoo ngaku !” kata Ibu menggodaku.
Memang iya aku senyum-senyum sendiri, namanya juga
lagi kasmaran, sedang dimabuk cintanya Tria. Akhir-akhir ini dia sering
mengirim kata-kata cinta yang membuatku melayang. Dia juga sudah menunjukkan
tanda-tanda kalau dia mau nembak aku, ah mungkin ini perasaanku saja yang
terlalu berharap sama dia,tapi dia memang suka kok sama aku. Tapi kapan ya nembaknya?
Mungkin masih menunggu waktu yang tepat.
“Ditanya kok mal.ah diem lagi, bagaimana pdkt-nya
sama Tria?” Tanya Ibu sedikit meledek.
Lho, kok, Ibu tahu kalau aku sedang pdkt sam Tria?
Jangan-jangan Ibu membaca sms Tria di Hpku? Gumamku dalam hati.
“Enggak pdkt ,kok, Bu. Cuma teman biasa.” Jawabku
sedikit gugup.
“Kalau lebih juga tidak apa-apa kok Dev, asal jangan
sampai kelewatan, kalau pacaran yang wajar-wajar saja pacaran yang sehat jangan
seperti nyang di TV-TV, yang di TV itu Cuma tontonan bukan tuntunan. Pacaran
yang sehat, kalau mau ketemuan iya suruh sia datang ke rumah saja enggak usah
keluar.” Tegas Ibu sedikit menasehati anak manjanya.
“Iya Bu.” Jawabku sedikit menunduk.
“Iya sudah, ayo dilanjutkan sarapannya.” Kata Ibuku.
Hari itu aku berbunga-bunga sekali, rasanya
aku tidak bisqa lepasw dari HP,mungkin ini kali iya yang namanya jatuh cinta?
Mungkin. Beranjak siang aku menonton
televisi masih b ersama Ibu. Sambil menikmati candan-candaan kecil dan makanan
ringan yang tersedia di meja. Seharian hanya iti yang aku lakukan bersama Ibu,
dan tak terasa hari sudah sore. Seperti biasa aku mandi lalu salat.
Malam harinya setelah belajar Tria mengirim SMS lagi,
“Selamat malam cantik, udah selesai pa belom
belajarnya?” Membaca SMs yang pakai bahasa alay itu membuatku merasa sedikit
malu, namanya juga cewek dipanggil cantik iya malulah pastinya. Kalau cewek sih
tapi. Lalu kubalas SMS darinya.
“Sudah kok,emang kamu udah belajar kok udah SMS?”
Balasku.
“Sudah dong.” Jawabnya songong.
“Belajar apa?” Tanyaku.
“Belajar mencintai kamu, hehehe.” Balasnya merayu,
walaupun rayuan itu sudah pasaran tetap saja hatiku berbunga-bunga. Namanya
juga sedang dimabuk cinta.
“Ah kamu, ditanya serius kok malah ngegombal. Serius
dong.” Jawabku jual mahal dikit.
“Aku udah serius, serius banget malah ma kamu”
jwabnya masih dengan kata-kata gombal.
“Serius ngapain?” Tanyaku sedikit binngung.
“Serius suka ma kamu.” Jawabnya singkat. Baca sms ini
membuatku aku jadi deg-degan, rasanya bahagia banget, tapi aku kan cewek harus
jual mahal dong. Hehehe.
“Apa buktinya kaalau kamu beneran suka sama aku?”
Tanyaku serius. Setelah mengirim itu dia lama balas smsku mungkin sekitar
sepuluh menit belum juga dibalas SMSku. Mungkin dia lagi browsing kata –kata
atau puisi cinta di Internet untuk
ngerayu aku lagi. Menunggu SMS darinya membuatku gelisah,bosan tapi
penasran.
Tiba-toiba Hpku berbunyi , akupun segera beranjak
dari kasur danb menganmbil HP ku yang
kuletakkan di meja belajarku. Dan benar firasatku ternyara memang Tria yang
SMS,kubuka SMS darinya,agak panjang juga.
“Kusematkan namamu dalam do’a
Ku ucapkan
khusyuk pada sang pencipta
Terurai
lembut penuh makna
Hanya untukmu
Devia
Indahnya hari
jika kita saling menyayangi
TANPA RASA
BENCI DAN DENDAM DIHATI
Saling
menjaga tanpa menyakiti
Menikmati
indahnya pagi, dibawah hangatnya mentari
Dan kini ku
ungkap semua rasa
Semoga kaupun punya rasa yang sama
.
.
.
Devia, aku suka sama kamu, maukah kamu jadi pacarku?”
SMS-nya benar-benar
panjang ternyata,dan isinya puisi cinta yang entah dapatnya dari mana, tapi
kata-katanya membuat hatiku meleleh seperti ice cream yang sudah di mulut,
meleleh manis manis dan menyegarkan dahaga.setelah membaca SMS ini aku menjadi
semakin bingung jadinya, ini benar nyata
atau hanya aku yang sedang bermimpi. Karena ragu, akupun mencubit pipiku
sendiri yang seperti bakpau. Dan terntyata sakit, berarti aku tidak sedang
bermimpi dan Tria benarf-benar nembak aku malam ini.
Bagaimana iya? Terima atau tidak iya? Kalau diterima
aku,kan, masih kecil, anak mama juga, belum mengerti pacaran itu apa. Kalau
enggak aku terima tapi kan aku memang suka sama Tria , malahan sudan tertarik
sejak aku kelas 7 SMP, ah aku jadi bingung. Kalau nanti dia ditikung orang lain
gimana? Aku kan belum bisa main tikung-menikung.
Setelah beberapa jam berpikir,kira-kira jam 10.00 aku
putuskan untuk membalas SMs Tria dan kuputuskan untuk menerimanya dan aku mau
jadi pacarnya. Dan akupun mengambil HP ku dan balas SMSnya berharap dia belum
tidur.
“Iya, aku Devia,aku mau Tria.” Jawabku sangat gugup
tapi senyum-senyum sendiri.
“Iya,aku juga tahu kali kalau kamu Devia yang pipinya
kayak bakpau. Mau apa ?” balasnya, ternyata dia belum tidur. Mungkin dia
menunggu sms balasanku. Karena dari tadi pagi dia gombalin aku terus aku iseng
gombalin dia juga, biar sama-sama gombal.
“Mau makan kuingat kamu, mau minum juga ingat
kamu,mengapa semua jadi serba kamu. Hehehe ” Jawabku sedikit go mbal,sambil
tertawa kecil dan berharap Ibu sudah tidur.
“Lho, Devia bisa ngegombal juga ternyata. Serius dong
Devia, kamu mau pa enggak?” Balasnya serius menjurus panik.
“Iya,aku mau,kok,.” Jawabku.
“Mau apa coba ?” tanya Tria, benar-benar panik
ternyata. Hehehe.
“Mau jadi pacar kamu.” Jawabku deg-degan,gugup ,malu,
ragu-ragu tapi juga bahagia.
“Makasih Devia, kalo gitu mulai sekarang kita
pacaran. Sudah malam, kamu enggak tidur ?” Nampaknya dia sudah mulai pada
karakter aslinya yang pendiam dan cuek,tetapi perhatian banget sama aku, cuek
juga enggak apa-apa deh, yang penting dia sudah pacarku.
“Tadinya sudah mau tidur, tapi kan pacarku masih
SMS.” Jawabku sambil menahan senyum, sebenarnya sih aku belum mengantuk.
“;Iya sudah ayo tidur Dev. Good Night,have a nice
dream.” SMS terakhirnya malam ini dan sekaligus SMS pertamanya sebagai pacarku.
Hehehe .Berhubung sudah malamaku bergegas tidur,aku juga takut kalau Ibu tahu
kalau aku belum tidur.
Malam ini adalah malam yang indah, malam dimana aku
pertama kali merasakan punya pacar. Malam yang membuatku enggan memejamkan
mata, membuatku berangan-angan sambil menatap langit-langit kamarku dan
terbayang senyumnya yang manis ditambah lesung pipinya yang memesona. Dan kupanjatkan
doa sebelum kupejamkan mataku.
Paginya, ternyata dia bangun lebih pagi dariku.
Mungkin efek punya pacar kali iya diqa jadi bangun pagi dan aku jadi semakin
nyenyak tidurnya. Saat aku bangun ternyata di layar HPku sudah ada satu pesan
diterima dari pacarku yang tercinta,siapa lagi kalau bukan Tria.
“Selamat pagi Devia sayang, awali harimu dengan
senyum manis yang selalu menghiasi hari-hariku, membuat hari-hariku semakin
berwarna dan bergelora, sambutlah mentari pagi dengan wajah berseri yang
menyejukkan hati.” Iya ini hari pertamaku sebagai pacar Tria dan dipagi yang
cerah ini aku sudah disambut dengan kata-kata puitis yang romantis. Semoga bertahan selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar